Kamis, 04 Desember 2008

POSYANDU KENANGA Bagikan Obat Penangkal “KAKI GAJAH”

WARDEL, Griya Asri, Sebanyak 43 desa di wilayah Jawa Barat dinyatakan sebagai endemi penyakit kaki gajah. Berdasarkan data di Dinas Kesehatan Jabar, jumlah desa yang menjadi endemi penyakit kaki gajah terbanyak berada di Kabupaten Bekasi. ”Kondisi lingkungan di Kabupaten Bekasi jelek sehingga menjadi salah satu penyebab banyaknya desa yang menjadi endemi kaki gajah,” ujar Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Jabar, Udeng Daman di Bandung beberapa waktu lalu. Selain di Kabupaten Bekasi, kasus kaki gajah ditemukan di delapan kabupaten/kota lainnya di Jabar. Kedelapan kabupaten/kota tersebut adalah Kota Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, Kabupaten Bogor, dan Kota Bogor. Di Kabupaten Bekasi ditemukan 65 penderita kaki gajah. Kemudian di Kota Bekasi sebanyak 23 penderita, Kabupaten Tasikmalaya 22 penderita dan Kabupaten Subang 22 penderita. Penyakit kaki gajah disebarkan oleh nyamuk yang membawa bibit cacing filariasis ini menularkannya ke manusia melalui gigitan. Nyamuk yang menjadi media penularan penyakit kaki gajah adalah aedes dan cullex. Menurut Udeng, pihaknya terus melakukan penyisiran untuk menemukan penderita kaki gajah. Selama ini banyak penderita kaki gajah yang enggan berobat. Padahal, jika tidak diobati risikonya cukup tinggi. ”Si penderita dapat diamputasi kakinya jika tidak diobati secepatnya,” tegas Udeng. Menurut Udeng, setiap penderita kaki gajah minimal harus minum obat cacing sekali dalam setahun. Jika tidak dilakukan pengobatan dini, penderita kaki gajah dapat menularkan penyakit tersebut kepada orang lain. Oleh karena itu, ia mengimbau penderita kaki gajah mau berobat ke puskesmas maupun rumah sakit. Sebagai langkah antisipasi terhadap penyakit tersebut Posyandu KENANGA membagikan obat kepada warga di lingkunagn RW 07 Desa Sumber Jaya, Tambun Selatan. Lies salah satu relawan Posyandu KENANGA mengharapkan partisipasi warga untuk tidak ragu-ragu mengkonsumsi obat yang telah diberikan. ”Tolong Bapak-Ibu obat ini di minum demi kasehatan kita bersama” ujarnya ketika ditemui disela sela pembagian obat kepada warga di lingkungan RT08.(SH,wdd)