Rabu, 28 Januari 2009

KADUS II Desa Sumberjaya buka POR antar RW se Griya Asri 2

WARDEL, griya Asri: Diselenggarakannya Pekan Olahraga atar RW se Griya Asri 2 menjadi indikasi semakin rukunnya warga di lingkungan Griya Asri 2. Demikian dikemukakan KADUS II, Desa Sumberjaya Kusnadi ketika mewakili Lurah Sumber Jaya membuka Pekan Olahraga antar RW seGriya Asri 2, di Lapangan Blok E timur, beberapa waktu lalu. Kusnadi menyatakan rasa bangganya bahwa Paguyuban RW yang berada dilingkup tugaskerjanya dengan ketuanya Kholidun, telah melahirkan inisiatif dan menyelenggarakan Pekan Olahraga tersendiri secara periodik dua tahun sekali. Selain mempererat tali silaturrahmi antar sesama warga, Kusnadi berharap bahwa kegiatan olah raga semacam ini dapat menjaring bibit-bibit atlet yang berbakat untuk bisa berprestasi diajang yang lebih tinggi dan beliau juga berharap kegiatan ini tidak hanya diselenggarakan di lingkup Griya Asri 2 saja. ”Pekan Olahraga seperti ini sebaiknya juga diadakan ditingkat kelurahan, namun karena terbentur dana maka kegiatan ini belum bisa terlaksana,,” ujarnya. Upacara Pembukaan POR BGA 2 diawali dengan parade atlet dari masing masing kontingen, dilanjutkan dengan sambutan dari tuan rumah, ketua paguyuban dan ketua pelaksana pertandingan yang kemudian akhiri dengan pelemparan bola oleh Kusnadi sebagai tanda dimulainya POR tersebut. Setelah itu undangan disuguhi pertandingan persahabatan antara tim yunior Pemkab Bekasi melawan Tim Gabungan Griya Asri 2 Ketua pelaksana pertandingan Adi Wijaya ketika di hubungi WARDEL menyampaikan harapannya kepada para atlit yang akan bertanding supaya menjaga silaturahmi, menjunjung tinggi sportifitas dan apabila terjadi insiden yang menyangkut teknis pertandingan supaya diselesaikan dengan santun dan dengan asas saling menghormati.POR yang akan berlansung hingga Mareat 2009 mempertandingkan cabang Bola Volley, Bulutangkis, Tenis Meja dan Catur. Aturan pertandingan terlalu ketat Rumitnya kelengkapan administrasi kepesertaan atlet seperti pencantuman foto bagi atlet dikeluhkan beberapa ketua kontingan. Dengan adanya aturan seperti itu memang ini agak merepotkan olehsebab itu baru pada batas akhir kami bisa menyerahkan daftar atlet pada panitia ujar Suyono ketua RW 07. Hal ini mengakibatkan kualitas atlet yang bertanding tidak mewakili kekuatan yang sebenarnya. Hal tersebut juga dinilai oleh beberapa kalangan yang mengatakan bahwa atlet – atlet yang bertading bukan merupakan perwakilan dari RT maupun RW, cabang Catur kontingen Blok G misalnya beberapa pemain utama tidak diikutsertakan sementara pemain yang notabene tidak terlalu berprestasi baik di lingkup RT maupun RW malah masuk dalam tim inti. Ramos salah satu atlet catur kepada WARDEL mengatakan ketidakikutannya dalam tim Catur Blok G diakibatkan karena aturan pencantuman foto yang terlalu ketat. “Pada waktu pengumpulan foto kebetulan kami sekeluarga sedang berada diluar kota.” ujarnya dengan nada kecewa.(wdd)

Tidak ada komentar: